Denny Siregar, seorang netizen membuat surat yang kiranya mewakili apa yang ada dalam pikiran rakyat Indonesia. Surat cinta yang bernada satire atau sindiran ini sudah pasti ditujukan bukan kepada ISIS, tapi ISIS di suratnya merupakan simbol kepada apa yang dinamakan "sumpah serapah" terhadap apa yang tiap hari menyengsarakan rakyat Indonesia.
Saking sengsaranya, terhadap teror pun rakyat tidak peduli, karena sesuap nasi dan kebutuhan pokok halal sangat sulit mencarinya di negeri ini. Makanya, rakyat Indonesia tak pernah takut menjalani hidupnya. Mengapa? Kalo takut ya gak makan lah coy.
Pada DP BBM di bawah ini, Denny menyindir tren selfie dan berfoto dengan gaya bebek-bebek-an yang paling banyak beredar di media sosial. Mungkin ia sudah muak. Apa tidak ada gaya lain? Trus, ia juga menyindir nama Santoso (kalau maksud sindiran yang ini gue kaga tau maksudnya, SUMPAH!) sebagai nama yang ketinggalan zaman. Ha ha ha.
Danny juga tak segan mengkritik tingkah debt collector yang sangat menakutkan. Atau sinetron murahan yang merusak cara berpikir anak-anak Indonesia. Yang sering menghadirkan kemewahan, kehidupan orang kaya / tajir yang selalu mukanya kusut memikirkan persoalan remeh temeh. Aktingnya kebanyakan cengar-cengir tak jelas dan sinetron bodohnya dibuat diulur-ulur untuk mengejar spot ikl*n.
Danny dalam suratnya juga menyindir sanjungan lebay terhadap Haji Lulung (tau sendirilah dari golongan mana mereka yang lebay itu), keserakahan oknum legislatif, perhatiannya terhadap lingkungan hidup, bahkan penggunaan bahasa Indonesia yang unik.
Ia juga mengkritik kekacauan transportasi, kehidupan rakyat kecil yang dikejar-kejar tramtib, dan gangguan sms penipuan yang menghabiskan uang dan mencuri waktu rakyat banyak (nyusahin juga tuhh).
Nah, jika Anda bersimpati dengan Denny Siregar, silakan pasang gambar-gambar DP BBM di atas untuk mendukung perjuangan beliau.