Cita-cita lawan-lawan Barcelona adalah bagaimana mematikan langkah Lionel Messi agar tidak memiliki peluang untuk mencetak gol. Klub-klub Spanyol mencari cara untuk menjegal sang super star asal Argentina ini.
Satu hal yang harus dipahami oleh musuh-musuh Barcelona, pertama adalah, bahwa kekuatan Messi ada pada Barcelona. Ada hubungan timbal balik yang saling menunjang. Artinya, tanpa gaya permainan dan kekompakan Barcelona sebagai tim, Messi tidak ada apa-apanya atau kurang greget. Lihat saja jika Messi bermain untuk tim negaranya Argentina. Beda bukan?
Gaya permainan Barca adalah bermain satu-dua, selalu mengarahkan bola untuk dimainkan pemain sayap agar cepat menuju mulut gawang lawan. Termasuk dalam meng-aktifkan pemain belakang atau back sayap. Mereka dengan cepat memotong bola sebelum lawan menerima umpan. Jadi, efektifitas Messi dapat dihalangi jika lawan mampu membaca permainan Barcelona dari awal dengan membuat frustasi Barca sebagai tim.
Salah satu lawan yang berhasil mengimbangi Barcelona dengan benar adalah Athletico Bilbao yang menggunakan taktik man to man marking. Athletico Bilbao berhasil membatasi ruang gerak pemain Barcelona yang membuat Pep Guardiola mengeluarkan pernyataan bahwa pertandingan itu yang palong cemerlang yang pernah dilihatnya. Pertandingan ini berlangsung tahun 2011 di stadion San Mames yang berakhir imbang 2-2.
Memang, kala itu pemain Athletico Bilbao didukung para pemain muda, dan susunan pemain itu cocok untuk melakukan taktik man to man marking.