Akhirnya Presiden Bolivia minta maaf atas ucapannya itu. Sebelumnya, Evo Morales mengangap Ariana Campero tidak menghormati dirinya ketika berpidato sang Mentri Kesehatan itu tengah berbicara dengan seorang wanita.
Presiden Evo Morales memang mengatakan itu dengan bercanda dalam acara pengiriman 34 ambulan ke kota Beni. Mereka yang terpeleset lidah sebelumnya adalah wali kota Yacuiba, Carlos Bru dan Wakil Presiden Alvaro Garcia Linera menyarankan Ariana Campero untuk menikah.
Jaringan Lesbian dan Biseksual Perempuan Bolivia dengan tegas menolak pernyataan Presiden Bolivia ini. Negara Pluralisme harus menghormati perbedaan dan mengingatkan bahwa UUD Negara Bolivia pasal 14 menolak segala bentuk diskriminasi termasuk orientasi seksual dan identitas gender.
Dengan demikian jelas bahwa Presiden sama posisinya dengan warga negara lainnya. Ia harus mematuhi dan Undang Undang yang berlaku, dan menjadi orang pertama yang harus memberi contoh kepada masyarakat. Langkah Evo Morales dengan meminta maaf sudah tepat, namun dampak ucapannya sebagai Kepala Negara sungguh tak terduga dan sempat menerima reaksi keras dari golongan masyarakat.
Lalu bagaimana dengan Ariana Campero sendiri? Sebagai Mentri termuda dan wanita berusia 29 tahun memang kehadirannya di publik selalu menyedot perhatian. Apalagi jika memang ia benar belum menikah, bukankah kaum pria akan tertarik dengan kecantikannya?
Apakah salah jika ada yang jatuh hati kepada Mentri Kesehatan Bolivia itu?