Tulisan yang dibuat oleh Muhamad Abdurahman ini cukup mengalir, lepas, enak dibaca dan cukup runut. Bagi beberapa pembaca, uneg-uneg terhadap perusahaan pos milik negara ini diberi vote aktual, menarik dan satu orang menilai tulisan ini bermanfaat.Dan jika Anda mencari kata kunci yang mirip dengan judulnya otomatis akan menjadi peringkat satu di halaman pertama Google pencarian.
Kisah ini mengalir tanpa menyebutkan di mana dan kapan terjadinya. Penulis hanya menyebutkan kejadian pada suatu pagi di Kantor Pos Indonesia. Ia disambut oleh petugas parkir yang agaknya menggantikan posisi security atau petugas pengamanan yang seharusnya berfungsi menyambut pelanggan atau greetings customers.
Kedua, sang security ternyata sedang berada di dalam atau di belakang counter. Artinya tidak berada seharusnya di mana ia berada. Pos Indonesia harus berterima kasih dengan kondisi yang diceritakan penulis ini.
Ketiga, penulis komplain dengan harga atau ongkos kirim yang dirasa sangat mahal dibandingkan dengan jasa perbankan. Namun entah karena komplain ini atau memang masalah produksi weselpos yang menurun, Pos Indonesia sudah melakukan revisi atas tarif pengiriman wesel pos pada pertengahan 2015.
Keempat, masalah penerima yang wajib mengunjukkan nomor e KTP nya dirasa menyulitkan pelanggan. Memang saat tulisan itu ditayangkan, Pos Indonesia sedang melakukan pembenahan pada layanan ini sesuai dengan petunjuk Bank Indonesia yang tentunya demi pengamanan pada semua pihak baik pelanggan maupun petugas.
Ke lima, penulis sebagai seorang yang bekerja di bidang musik, yakni pengusaha yang bergerak dalam membuat album kompilasi kemitraan, sambil komplain juga berpromosi penggalan lagu Bapak mana Bapak dari grup Wak waw yang mana saya pribadi gak suka dengernya hahahaha.
Tapi, tulisan ini sangat bagus, saya suka dengan cara bertutur yang lepas, menghibur, kritikan apa adanya dan salut buat Bapak Muhamad Abdulrahman yang menyajikan tulisan berbobot dan masukan yang sangat berharga buat Pos Indonesia.