Saya bingung membaca tulisan Sutiono Gunadi di Kompasiana berjudul Yuk Cari Tahu, Apakah Anda Berpotensi Tertular Virus HIV/AIDS?. Setelah membaca berulang-ulang, tema yang saya tangkap adalah risiko pelaku sex bebas yang rentan tertular virus HIV?AIDS. Jadi sebaiknya memang judul harus diubah juga, disesuaikan dengan tema.
Jadi, jika tidak mau tertular maka cegah lah diri Anda untuk menghindari seks bebas di mana pun Anda berada. Baik itu di pub, diskotik, di rumah pacar, panti pijat, karaoke, rumah bilyar, warung esek-esek (wah kok malah gue yang nambahin).
Kampanye pemakaian kondom memang tidak akan mampu mencegah Anda untuk melakukan seks bebas. Tapi orang mungkin saja merasa dianjurkan untuk melakukan seks bebas sebebas-bebasnya dan sebanyak-banyaknya (maunya ...enak aja loe), karena kampanye pemakaian kondom hanyalah sebagai pengaman dan katanya mengurangi penyebaran virus HIV/AIDS.
Mengurangi penyebaran virus dengan kampanye kondom itu hasilnya tidak akan bisa diukur. Karena seks bebas yang dilakukan tak melulu dilakukan dengan alat kelamin. Maaf ya....Menurut pendapat saya kampanye hari AIDS disponsori oleh perusahaan kondom yang nebeng agar dagangannya laku dan seolah-olah hanya melalui hubungan kelamin saja penyebab menyebarnya AIDS. Mengapa?
Karena penyebaran virus HIV tidak hanya melalui hubungan seks, tapi juga melalui air liur, di mana para pelaku seks bebas sebenarnya juga bebas melakukan 'pemanasan' dengan mulut. Terpaksa saya ngomorng jorok agar masuk ke otak Anda bahwa yang namanya mencegah tertular itu sekali lagi memang harus menghindari seks bebas/kontak air liur/tukar jarum suntik terutama dengan mereka yang berasal dari lembah hitam.
Kalau Anda masih tanya juga siapa saja orang-orang yang berasal dari Lembah Hitam itu maka Anda lah yang keterlaluan, bukan saya!!