Caleg-caleg yang gagal mendapatkan kursi, mereka ada yang masuk rumah sakit jiwa, ada yang masuk pesantren (tobat?). Mereka mendapatkan karma. Karena selama masa kampanye mereka telah melakukan dosa-dosa besar :
Numpang ya, biar gak terlalu tegang...ini politik soalnya hehehe...
- Suka menyampah, dengan menempelkan poster, baliho, spanduk, di tempat sembarangan (suka-suka saja). Limbah panorama sampah visual. Pohon dipaku itu jahat sekali. Bahkan ada yang di pohon kangkung.
- Mereka suka berbohong, membuai kita dengan janji-janji yang sudah dari dulu tidak pernah terbukti.
- Mereka banyak melakukan kegiatan yang licik, menggunakan cara-cara yang tidak baik dalam kampanye seperti money politics dan black campaign.
- Mereka suka memperkosa frekuensi publik dengan mencuri start kampanye melalui berbagai media.
Musim pada saat kampanye adalah musimnya retorika. Semua bicara sampai berbusa-busa. Musim pasca kampanye adalah musim amnesia, yakni hilang ingatan alias gila untuk yang kalah dan hilang ingatan alias lupa untuk yang menang.
Menurut Abdel, ada hal-hal yang tidak bisa kita pungkiri, kita harus pungkanan. Menurutnya, kampanye harusnya dilakukan 4,5 tahun, agar masyarakat mendapatkan serangan fajar setiap hari, artinya bakalan ada amplop setiap hari. Sekaligus memberikan kesempatan korupsi yang sedikit bila masa berkuasanya juga sedikit. Jangan kecewa bagi yang gagal tahun ini, masih ada kesempatan 5 tahun lagi untuk kembali gagal.
Di awal tadi disebutkan caleg di 2014 itu berjumlah 200 ribuan. Yang berhasil cuma 19.699. Artinya 180 ribuan gagal, jadi satu banding sembilan di antara yang berhasil dan gagal.
Sudah tahu risikonya berat, kok tidak siap mental, itu catatan kita, sehingga muncul berita ada yang mencuri kota suara, gantung diri, tarik sumbangan yang telah diberikan, gantung diri, blokir jalan hingga masuk rumah sakit jiwa.
Bukankah kita Pemilu hampir tiap bulan, Pilkada, Pilbup, Pilgub dlsb, jadi berhentilah menggunakan kalimat "TERIMA UANGNYA, JANGAN PILIH ORANGNYA", karena itu akan melanggengkan money politics.
Selanjutnya, siap-siap malu kalau tiba-tiba tokohnya gagal, seperti kata Abdel-caleg yang gagal itu bukan ibu yang telah memberi berharap kembali. Bahkan juga bukan bayi yang kalau jatuh berusaha kembali untuk berdiri, dan mengulanginya. Kalau dia berhasil, kita bisa mengingat kembali kata Gusdur "Anggota DPR itu seperti kumpulan anak-anak TK.
Puisi menarik dari Taufik Ismail : buat mereka yang terpilih yang dia berikan kepada SBY pada tanggal 9 September 2011 :
Kita hidup di sebuah zaman ketika uang dipuji-puji sebagai tuhan
Dengan uang para manusia diukur dan ditentukan
Ketika mobil, tanah, deposito, relasi, hingga kepangkatan ideologi kekuasaan disembah sebagai tuhan.
Sehingga di negeri ini tak jelas lagi batas antara halal dan haram
Seperti membedakan benang putih dan benang hitam di hutan kelam jam satu malam.
Tolong catat ketika 17 dari 33 gubernur menjadi tersangka, ketika 147 dari 473 bupati dan walikota jadi tersangka, ketika 27 dari 50 sebuah komisi DPR menjadi tersangka, ketika sogok menyogok dari Barat ke Timur menjadi Biasa, ketika H A K I M (Hukum Aku Kalau Sesuai Anggarannya). ketika J A K S A (Jajaki Aku Kalau Seseuai Anggarannya.
Stop Trias Koruptika : Executives, Legislatives, Judicatives, berhenti menjadi pencuri!
JIKA ANDA MERASA LETIH BERBUAT BAIK, MAKA LETIH ITU AKAN HILANG DAN KEBAIKAN YANG AKAN ABADI. JIKA ANDA BERSENANG-SENANG DENGAN DOSA, MAKA KESENANGAN ITU AKAN HILANG, TINGGALLAH DOSA YANG ABADI (UMAR BIN KHATTHAB)