Pertanyaan gila, tapi melarang orang bertanya adalah pelanggaran HAM. Bagaimana mungkin mendirikan mesjid di negara yang dianggap memusuhi Islam? Bukankah tentara Israel sudah banyak berbuat sadis kepada para warga Palestina?
Jika kembali membaca sejarah, tanah yang diduduki Israel sekarang adalah tanah Palestina, di mana sebagian besar warganya adalah Arab dan beragama Islam. Pertanyaannya, apakah Israel menghancurkan habis mesjid yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu? Jawaban sederhana tentunya Anda harus mengambil liburan ke Israel ha ha ha.
Fakta nya, masih banyak mesjid yang berdiri megah di Israel. Dan perkembangannya juga didanai oleh pemerintah Israel. Banyak juga mesjid baru yang dibangun. Menurut ynetnews.com, ada sekitar 400 mesjid di Israel. Separuh di antaranya dikelola oleh ulama yang digaji negara, dan separuh lagi tidak diawasi pemerintah Israel. Sebab deklarasi kemerdekaan Israel menyebutkan bahwa Israel adalah negara bebas dan setara bagi semua warga negara dan agama.
Meski pemerintah Israel tidak melarang kumandang azan, namun volume suara muazin itu tetap dikontrol dan bersyarat agaknya sama dengan di Arab Saudi. Jika dibandingkan dengan Australia, suara azan hanya terdengar di Wina Islamic Center dan hanya pada hari Jumat.
Kembali ke deklarasi kemerdekaan Israel, berikut kutipan beberapa poin:
- Akan menegakkan kesetaraan sosial dan politik penuh dari semua warga negaranya, tanpa membedakan ras, kepercayaan atau jenis kelamin
- Akan menjamin kebebasan penuh hati nurani, ibadah, pendidikan dan kebudayaan
- Akan menjaga kesucian dan tidak mengganggu gugat kuil dan tempat suci semua agama.
- Akan mempromosikan pengembangan negara bagi kepentingan semua penduduknya.
- Akan didasarkan kebebasan, keadilan, dan perdamaian sebagaimana diajarkan para Nabi Ibrani.
Nah, kalau jalan-jalan ke Israel jangan lupa ya...shalat tetap dijalankan bagi pembaca yang beragama Islam. Dan coba tanya-tanya dulu ke pemerintah Israel apa saja syarat mendirikan mesjid di Israel...OK?
0 Comments