Desember ini Donald Trump yang merupakan calon Presiden USA yang berasal dari Partai Republik kembali membuat pernyataan kontroversial tentang seruan dari dirinya yang melarang Muslim masuk Amerika Serikat.
Sebenarnya, seorang politisi sah-sah saja melakukan kampanye hitam untuk mengambil simpati pemilih. Masalahnya, seruan pra kampanye bisa berimplikasi merugikan atau memang akan meraih simpati dari pendukung. Mengapa Trump takut Muslim masuk AS jika penduduk Israel sebanyak 20% adalah Arab Muslim?
Untuk menjawab ini, izinkan saya mengutip status Facebook Imam Syiah AS berpengaruh, Sayed Amar Nakshawani:
"Anda dapat melarang saya (masuk AS) jika Anda tidak merasa membutuhkan saya. Saya hanya seorang profesor di Connecticut. Tentu saja pengacara saya otomatis bermasalah dengan itu, hingga Anda akan melarang dia juga. Dia seorang Muslim juga, dan menghabiskan hidupnya dalam perjuangan hak asasi manusia.
Dokter saya seorang Muslim, Anda juga harus melarang dia. Dia mungkin bekerja dengan shift selama 30 jam di rumah sakit pusat kota berjuang menyelamatkan nyawa.
Anda juga harus melarang 3500 Muslim yang bekerja di Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.
Anda juga harus melarang pelayan toko, insinyur, dan wartawan seperti teman saya Mehdi Hasan.
Anda juga harus mengembalikan Noor Al Zahra ke negara asalnya, bayi yang datang ke Amerika Serikat beberapa tahun lalu untuk perawatan medis spina bifida.
Dia ternyata baik-baik saja dan kembali ke rumah. tapi saya yakin Anda tak membiarkan dia tinggal di Amerika Serikat.
Muhammad Ali, petinju Muslim AS yang dipuja dunia, mungkin juga harus Anda usir dari AS, di mana ia pernah menuntut hak-hak sipil dan kesetaraan di mana untuk kasus itu Anda pasti lupa.
Ada banyak lagi yang harus Anda larang masuk AS, seolah Anda merasa Anda tidak butuh orang lain. Apa tak ada bahan lain untuk kampanye selain menghina umat Islam dan membuat orang takut kepada kami?Takut kepada profesor, guru, pengacara, ilmuwan, dokter, pemilik bisnis, jurnalis, tenaga pelayanan dan blogger nyentrik.
Membuat orang takut, ada pengungsi, perempuan miskin dan anak-anak yang termasuk korban ISIS, itu hanya strategi (kampanye) Anda, dan Anda hanya mengejar (angka-angka statistik) dengan duduk di atas (dana) milyaran dan gedung pencakar langit Anda.
Saran saya kepada siapa saja yang takut kepada Muslim, yang takut dengan keyakinan kami, praktik ibadah kami, budaya kami bahkan takut mengenal salah satu dari kami. Saya nyatakan bahwa kami adalah orang-orang baik yang ingin hidup dan sukses dalam kehidupan, sama seperti Anda. Kami memotong rumput di halaman rumah kami di akhir pekan.
Kami nonton bola pada hari Minggu.
Kami mencintai pizza.
Memang satu dan lain hal kita berbeda. Kami tidak makan daging babi atau minum alkohol.
Kami melaksanakan lima kali shalat sehari dalam bahasa Arab. Memang banyak di antara kita memiliki makanan dan cara berpakaian yang berbeda.
Mengenal kami, semoga Anda menyukai apa yang Anda lihat.
Plus mungkin Anda juga mau berteman dengan beberapa orang dari kami.
Status ini sungguh tajam dan jika Donald Trump itu manusia yang memiliki nurani sebagai mana manusia normal lainnya, maka IA HARUS SEGERA MINTA MAAF.