Agaknya Benyamin Sueb alias Benyamin S. aktor popular sepanjang masa selalu menjadi tokoh sentral di setiap film. Terutama film komedi, sikap orang kampung yang dibawakannya dengan natural, berhasil merebut hati pencinta film Indonesia.
Sampai saat ini, istilah yang kerap ia pakai di setip film-filmnya masih langgeng dan menjadi bahasa gaul. Dua di antaranya adalah 'duitlu dari mane, dari Hong Kong!' atau Muke Gileeeeee...!
Nah, seminggu yang lalu saya masih ingat sebuah adegan menarik di film Tarzan Pensiunan (1976) yang disiarkan Trans7. Di mana, Tarzan (Benyamin S.) yang datang ke kota bertemu dengan seorang polisi pensiunan bernama Diran (diperankan Diran).
Di sini, sutradara Lilik Sudjio mencoba menampilkan 'special effect' menarik, terutama untuk mereka yang hidup di tahun 1970an, di mana film-film Hollywood sudah menampilkan special effect canggih contohnya dalam film Superman, sang superhero ini memutar balik waktu karena kekasihnya Lois Lane meninggal.
Untuk menyelamatkan Lois yang meninggal oleh gempa bumi, ia pun terbang ke angkasa luar dan dengan kecepatan cahaya dan kekuatan crypton ia berhasil memutar balik bumi dan Lois Lane pun hidup kembali, dan Superman pun memperbaiki kelalaiannya dengan datang kembali tepat waktu dalam menyelamatkan Lois.
Lalu apa hubungannya dengan film Tarzan Pensiunan? Dalam perjalanan ke rumah Diran, Tarzan mengendarai motor terlalu ngebut sehingga rumah Diran terlampaui. Entah karena Tarzan itu jenius atau memang motornya yang dibuat super hebat layaknya kendaraan James Bond 007, dengan mengutak atik persneling dengan kaki lincah nya, akhirnya motor yang dikendarai Tarzan dan Diran mundur dengan kecepatan penuh, sampailah mereka di rumah Diran.
Di sana, istri Diran yang diperankan Ratmi B29 (pesawat pembom AS) ini dengan sigap memasak makanan untuk suami dan tamunya.
Lalu di mana misterinya? Yaaaah....kalau adegan spesial efek kayak gini mah gampang banget bikinnya,. toh tinggal dimundurkan / rewind aja adegan aslinya, kemudian rekam lagi. Selesai.