Kejadian yang saya alami ini sudah berlalu 18 tahun lamanya. Artinya, jika saya lahir di tahun 1996, maka pengalaman ini pasti akan saya ceritakan kepadanya, agar ia paham dengan dunia seperti apa yang akan dihadapinya kelak setelah bekerja. Sayang, anak saya lahir di tahun 2005.
Waktu itu saya menggantikan atasan saya untuk presentasi di sebuah instansi pemerintah. Anda wajib maklum, kala itu tahun 1996. Microsoft Power Point belum populer, apalagi yang namanya OHP dan slide presentasi masih langka. Dan, saya masih fresh graduate, belum fasih berbicara di depan umum, tentu berbeda dengan sekarang, soalnya pembaca blog ini boleh jadi ada yang dari Alaska.
Presentasi saya berjalan standar, mungkin membosankan hadirin dan hadirat. Nah, bukti "tak menariknya" uraian saya adalah ketika tiba sesi tanya jawab. Para undangan senior yang merupakan pejabat di instansi itu mulai mengusulkan ide-ide kreatifnya, dengan tata bahasa yang menurut saya kala itu sungguh menakjubkan.
Namun tetap saja tidak ada hubungan dengan apa yang saya sampaikan. Intinya, yang mereka angkat justru kepentingan atau keuntungan apa yang mereka dapat dari apa yang mereka sampaikan kepada moderator yang notabene adalah pimpinan mereka. Anda mengerti kan maksud saya?
Di tempat itulah saya akhirnya mendapatkan pengalaman dan motivasi untuk memperbaiki diri. Saya seperti dipaksa untuk memaklumi situasi di sebuah lembaga, yang memang dikondisikan seperti itu di zamannya. Sudahlah, ikuti saja, toh kisah ini tidak mendalami teknik diskusi, tapi menyangkut honor presentasi.
Tiba saatnya menerima upah. Keluar dari ruangan presentasi, saya diantar oleh seorang pegawai instansi itu ke sebuah ruang yang agak sepi. Dari ruangan itu, masuk lagi ke ruangan yang lebih kecil, bagi anak muda seperti saya, itu saya anggap sebagai "bilik rahasia". Nah, saya diminta untuk menandatangani sebuah lembar penerimaan uang, dan di sana tertulis Rp. 20.000.
Yakin tidak yakin, saya kadang berpikir, apa iya honor presentasi untuk narasumber dari sebuah Perusahaan dibayar sebanyak itu untuk 2 jam? Terlepas dari menarik atau tidaknya presentasi saya, apa alasannya membayarkan honor di bilik rahasia?
Bagaimanapun, rasa curiga itu masih ada sampai huruf terakhir dari tulisan ini saya ketikkan.