Friday, April 4, 2014

Taman Hilang, Mall Berkembang

Sesuai standar kota saat ini, 30% kota harus memiliki ruang terbuka hijau. Untuk menghijaukan agaknya semua kota agak berat. Mal tidak bisa dihijaukan, wong dia sakit.....nama lengkapnya Maollana.


Fungsi taman kota yakni untuk ekologi, meminimalisir polusi udara dan kedua sebagai sarana kontak sosial, ekonomi dan kebugaran. Mengapa banyak masyarakat lebih memilih bersosialisasi di mal, karena di mal banyak colokan. Kan kalau nongkrong cari colokan, sedangkan di taman tidak ada colokan. Ya mengikuti perkembangan zaman colokan charger lebih penting daripada makan. Mal mewujudkan apa yang masyarakat inginkan. Taman kebanyakan juga digunakan untuk kejahatan dan pacaran only. Pendapat ini gampang dibantah, karena sudah banyak Satpol PP hahaha.

Apakah taman kota itu? Taman kota adalah taman yang berada di lingkungan perkotaan yang berdampak memberikan solusi masalah-masalah perkotaan. Indonesia mempunyai taman kota terbaik di Asia yakni di Taman .... di Surabaya. Indahnya kota itu jika membuat kota di dalam taman, bukan taman di dalam kota. Idealnya seperti itu.

Taman kota itu idealnya harus dibangun di kota, jangan di desa. Khusus Jakarta, taman di kota ini jangan dibangun di tepi sungai........Musi maksudnya. He he he, ada-ada saja permainan kata dari Cak Lontong ini.

Indonesia harus bersyukur karena tidak melulu tergantung pada mal. Berdasarkan survey, pahlawan memiliki satu fungsi lagi, yakni anti gusuran, yakni taman makam pahlawan.

Taman adalah kepala kehidupan. Bayangkan saja, 1 hektar ruang hijau menghasilkan 0,6 ton oksigen untuk 1.500 manusia dan 80% udara kotor diserap oleh taman.


Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment