Friday, December 26, 2014

Mencari Uang Menuntut Pelayanan Terbaik

Jika usia rata-rata manusia zaman sekarang dapat mencapai 60 tahun, maka bisa dipastikan rata-rata 80% dari waktu yang tersedia untuk menjalani kehidupan adalah dengan mencari uang. Apakah ia menjadi karyawan, buruh, buka praktek menjahit/dokter/jasa lainnya, atau berdagang, maka semua itu boleh dikatakan sebuah bisnis atau cari uang.



Saya ingin berbagi sebuah pengalaman menarik tentang seorang teman yang membuka toko souvenir di sebuah kawasan wisata atau resort hotel. Ia memiliki sebuah outlet barang kerajinan berupa souvenir untuk dijual kepada tamu asing.

Suatu ketika, datanglah seorang tamu yang berasal dari Skotlandia yang menanyakan sebuah asbak berukiran tubuh wanita. Soalnya, di hari pertama ia datang ia pernah melihat asbak tersebut. Kemudian, sehari sebelum pulang ke negaranya ia singgah ke outlet milik teman saya, dan menanyakan ke karyawan toko tentang asbak tersebut.

Barang yang ditanya memang sudah habis, karena kemarin sisa yang tinggal satu itu sudah dibeli oleh turis asal Australia. Namun masalah timbul ketika sang karyawan menjawab begini :"You are unlucky." Sontak sang wisatawan marah, dan mengadukan tentang jawaban sang karyawan ke manajemen hotel. Esok sang karyawan langsung dipecat.

Persoalan di atas boleh jadi benturan budaya yang sering terjadi. Ungkapan lucu atau gurauan wajar di negara kita belum tentu bisa diterima bangsa lain.

Sedangkan dari sisi bisnis, sikap hati-hati dan empati dan mengenal siapa pelanggan merupakan syarat mutlak bagi kemajuan suatu usaha atau bisnis. Sekali lagi, bisnis adalah mencari uang. Membuat pelanggan marah adalah kesalahan yang membuat pelanggan lari menjauh. Bukannya mencari uang, eh, uangnya malah lari.

Kata bijak hari ini : BILA ANDA MENCARI UANG, ANDA AKAN DIPAKSA MENGUPAYAKAN PELAYANAN TERBAIK.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment